Subscribe to RSS Feed

Minggu, 24 Februari 2013

Alam Nusantara


Gunung Bromo dan Semeru
Tentunya sobat-sobat mengenal mengenai keindahan alam di Gunung Bromo dan semeru ini.

keagungan gunung bromo dan semeru

Candi Borobudur
Candi Borobudur sekarang telah resmi diakui menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia

Candi Brobudur di malam hari

Gunung Welirang
Gunung Welirang yang hijau mempesona ini terletak di perbatasan Malang dan Mojokerto

Gunung Welirang

Uluwatu Bali
Terletak di ujung selatan pulau Bali dan menghadap langsung ke arah Samudra Hindia.. magnificent place bro!
 
 Uluwatu Bali


Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional yang sangat terkenal bagi wisatawan mancanegara ini terletak di Jawa Timur, tepatnya berada di lokasi Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Bagaimana kawan??.. hebat khan pesona alam Indonesia. Sebenarnya banyak bangsa lain yang iri dengan kekayaan dan keindahan alam Indonesia. Sudah selayaknya kita menjaga alam Indonesia ini dengan sebaik-baiknya. Tapi bisakah??.. Semoga saja kawan.. :)

Sekilas & Sejarah Kota Magelang





Kota Magelang yang terletak pada ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut dengan posisi pada 7 derajat Lintang Selatan dan 110 derajat Bujur Timur, merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menempati posisi sangat strategis.

Di samping itu, kota Magelang juga dikelilingi oleh gunung-gunung dan bukit-bukit, seperti: Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Perahu, Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Andong, Perbukitan Menoreh serta terdapat "Bukit Tidar" yang terletak di jantung kota.

Dengan luas wilayah 18,12 km, terdiri dari 3 kecamatan dan 17 kelurahan, Magelang termasuk kota kecil di Indonesia dengan jumlah penduduk di bawah 200.000 jiwa, yaitu 124.606 jiwa.

SEJARAH

Hari jadi kota Magelang ditetapkan berdasarkan Perda Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, bahwa tanggal 11 April 907 Masehi merupakan hari jadi. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari seminar dan diskusi yang dilaksanakan oleh Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Magelang bekerjasama dengan Universitas Tidar Magelang, dengan dibantu pakar sejarah dan arkeologi Universitas Gajah Mada, Drs. MM. Soekarto Kartoatmodjo, dengan dilengkapi berbagai penelitian di Museum Nasional maupun Museum Radya Pustaka-Surakarta.

Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Metesehdi kelurahan Magelang. Mantyasih sendiri memiliki arti beriman dalam cinta kasih. Di kampung Meteseh saat ini terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan.

Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah Prasasti POH, Prasasti Gilikan, dan Prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan prasasti yang ditulis di atas lempengan tembaga.

Prasasti POH dan Mantyasih ditulis di zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M). Dalam prasasti ini disebut-sebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glanggang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh, sedangkan Glanggang berubah menjadi Magelang.

Prasasti Mantyasih berisi antara lain penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Caka bulan Caitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis, hari Snais Scara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907. Dalam prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut Gunung Susundara dan Wukir Sumbing yang kini dikenal dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Begitulah Magelang, yang kemudian berkembang menjadi kota, selanjutnya menjadi Ibukota Karesidenan Kedu dan juga pernah menjadi Ibukota Kabupaten Magelang. Setelah 
masa kemerdekaan, kota ini menjadi kotapraja dan kemudian menjadi kotamadya. Dan di era reformasi, sejalan dengan pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah, sebutan kotamadya ditiadakan dan diganti menjadi kota.

Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke-18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintahan setingkat Kabupaten dan diangkatlah Raden Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama. Bupati ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan berdirinya Alun-Alun, bangunan tempat tinggal Bupati, serta sebuah Masjid. dalam perkembangan selanjutnya dipilihlah Magelang sebagai Ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818.

Setelah pemerintahan Inggris ditaklukkan oleh Belanda, kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Selain itu karena letaknya yang s
trategis, udaranya yang nyaman, serta pemandangannnya yang indah, Magelang kemudian dijadikan Kota Militer. Pemerintah Belanda terus melengkapi sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di tengah-tengah kota pada tahun 1918. Perusahaan listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan-jalan arteri diperkeras dan diaspal.

10 pesona alam Indonesia terbaik (10 best Scenic Wonders)



Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa

Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala

Itulah 2 bait awal lagu ‘Rayuan Pulau Kelapa’ karya Ismail Marzuki, yang menggambarkan betapa indahnya Indonesia. Dan faktanya negeri yang kini memiliki 33 propinsi ini memang dianugerahi dengan alam yang indah, yang teramat sayang untuk dilupakan. Nah, sebelum jauh-jauh mencari keindahan alam di negeri orang sudah sepatutnya kita kunjungi dulu tempat-tempat menarik itu. Perlu waktu lama untuk dapat menikmati semuanya, tapi tak perlu kuatir memilih karena penulis Natasha Dragun telah merangkum 10 pesona alam terbaik di Indonesia sebagaimana yang dimuat di Mandala Magazine edisi Jan-Mar 2010. Ke-10 tempat pilihan adalah sebagai berikut :

  1. Rice Terraces, Bali. Terlepas dari pantai-pantainya yang terkenal, teras sawah Bali-pun menakjubkan. Meliputi lebih dari 20 persen pulau Bali, teras sawah ini tidak hanya memenuhi sebagian besar kebutuhan pertanian di Bali, tapi juga merupakan impian fotografer. dari Puputan di barat sampai Tabanan di selatan, pegunungan dan lembah Bali yang dramatis dikelilingi oleh sawah tanpa ujung yang berubah warna dari hijau mengkilap sampai hijau zamrud dan kemudian menjadi coklat keemasan sejalan mematangnya bulir padi secara bertahap sepanjang tahun.
  2. Orangutan, Sumatera. Orang utan Sumatra adalah salah satu kerabat terdekat manusia di dunia binatang dengan 96% DNA yang sama. Penghuni hutan ini adalah monyet terhebat di Asia Tenggara dan satu-satunya yang hidup di pepohonan serta menghabiskan sebagian besar hidup mereka di tengah kerimbunan hutan. Orang utan sekarang hanya ada di dua pulau, Sumatera dan Kalimantan, dengan jumlah lebih sedikit di Sumatera. Akibat perburuan ilegal dan kehilangan habitat mereka, orang utan saat ini hanya ditemukan di hutan hujan yang terletak di ujung utara Sumatra.
  3. Mount Bromo, East Java. Salah satu tempat yang paling banyak menjadi objek fotografi di Indonesia, Gunung Bromo (2.329 meter) terkenal karena kawahnya yang luas dan terus mengeluarkan asap belerang. Terletak di dalam kaldera Tengger yang luas dan dikelilingi Lautan Pasir (lapisan abu vulkanis yang lembut), gunung berapi ini bukan yang tertinggi di wilayah ini, tapi sudah pasti yang paling mengagumkan, terutama saat matahari terbenam dan terbit. Pasang alarm Anda sekitar jam 3 pagi, sewalah sebiuah jip dan pergi ke tempat pengamatannya di Gunung Penanjakan. Anda tidak akan kecewa.
  4. Coral Walls, Bunaken Island. Terletak di teluk Manado, Sulawesi Utara, Bunaken dikelilingi oleh salah satu taman laut terbaik di Indonesia, dihiasi dinding karang terjal yang menakjubkan dan penuh gua-gua kecil yang berisi ribua spesies ikan penuh warna. Taman yang memiliki salah satu keanekaragaman hayati laut terbanyak di dunia, punya sekitar 70 varietas karang, jenis ikan yang mengagumkan, hiu bersirip hitam dan putih, bahkan dugong.
  5. Surf Breaks, Mentawai Island. Peselancar, perhatikan dari Maret sampai November, gulungan ombak di Kepulauan Mentawai tidak boleh terlewatkan. Rangkaian 70 pulau besar dan kecil di lepas pantai barat Sumatra, Mentawai merupakan salah satu tujuan selancar terkemuka di dunia. Kondisinya baik sepanjang tahun, namun ombak terbaik ada di bulan Juni dan Juli. Terjang ombak di tempat seperti Lance’s Left and Right, Macaronis dan Gilligan’s.
  6. Dragons, Komodo National Park. Jika Anda kira Komoda adalah buaya, Anda tidak sendirian. Spesies kadal terbesar di dunia ini lebih menyerupai makhluk prasejarah, tumbuh sampai 3 meter dengan berat sekitar 70 kilogram. Dengan 60 gigi tajam dan kecepatan lari sampai 18 km/jam, hanya sedikit yang bisa lepas dari incaran makhluk raksasa ini – yang memangsa segala dari burung sampai mamalia besar.
  7. Mount Rinjani, Lombok. Tertinggi ketiga di antara 129 gunung berapi aktif di Indonesia, Rinjani menjulang 3.726 meter di atas permukaan laut di Pulau Lombok. Dikelilingi Taman Nasional, Rinjani ditumbuhi hutan hujan lebat di sekeliling lerengnya, dan memiliki kaldera besar – saat ini sebuah danau kawah yang kedalamannya diperkirakan mencapai 2000 meter. Cara terbaik untuk melihat seluruh pulau adalah dengan  mendaki Rinjani. Namun inipun beresiko karena kadang gunung ini menyemburkan debu dan lava.
  8. Rafflesia Flower, Kalimantan. Rafflesia terkenal karena bau busuknya dan warnanya sangat cerah. Tumbuhan parasit raksasa ini memiliki bunga terbesar di dunia. Sebagian dapat memiliki diameter lebih dari satu meter dan berat sampai 10 kg. Alasan lain untuk tidak memetik bunganya yang berwarna merah delima adalah baunya yang menyerupai bau daging busuk, taktik bertahan hidup dengan menarik perhatian lalat dan kumbang yang sekaligus mambantu penyerbukan. Bunga ini sangat jarang ditemukan saat mekar karena hanya berlangsung beberapa hari.
  9. Lake Toba Sumatera. Karena terletak di lingkaran Api Pasifik, tidaklah mengherankan jika danau terbesar di Indonesia, dan juga di Asia Tenggara, merupakan danau vulkanis raksasa. Terletak di Sumatera Utara, Danau Toba terbentuk dari letusan gunung berapi besar sekitar 70.000 tahun lalu. Saat ini airnya menutupi area seluar 1.707 kilometer persegi dan kedalamannya mencapai 505 meter – dengan Pulau Samosir yang indah di tengahnya. Coba selami atau sewa perahu dan jelajahi danau saat matahari tenggelam.
  10. Uluwatu Temple, Bali. Walaupun Bali memiliki banyak pura yang indah, namun pura yang paling menakjubkan mungkin adalah pura Uluwatu yang terletak di karang terjal setinggi 70 meter di atas Samudera Hindia di pantai barat daya Bukit Peninsula. Sebagai salah satu ‘kayangan jagat’ yang menjaga pulau Bali dari Roh jahat, sebagian Uluwatu didirikan oleh Empu Kuturan, seorang pendeta suci dari Jawa, di abad ke 11. Melihat matahari tenggelam di tempat ini merupakan pengalaman yang tidak akan Anda lupakan.
Sudahkan kesemuanya Anda kunjungi? Jika belum, semua tempat itu layak Anda masukkan dalam rencana liburan mendatang.

PESONA PANTAI HALMAHERA SELATAN


Pesona pantai & laut Halmahera Selatan saat sunset......